Sabtu, 10 November 2012

Qatar Butuh Tenaga Kerja Ribuan



Jakarta, BNP2TKI (8/11) Sebanyak 2.500 data Calon TKI formal semi skill dan skill di pelbagai bidang sudah terhimpun di Direktorat Pemetaan dan Harmonisasi (PHK) I Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Data yang terhimpun itu meliputi jabatan bidang minyak dan gas bumi, sektor konstruksi, manufaktur, perikanan, Anak Buah Kapal (ABK), perkebunan, IT dan Engineering.Data pemetaan TKI formal itu berdasarkan jabatan. Datanya sudah siap pakai lengkap dengan curriculum vitae para pencari kerja ke luar negeri. Data itu dihimpun guna mengantisipasi permintaan TKI formal dari mancanegara khususnya permintaan dari Qatar dalam waktu dekat ini.
”BNP2TKI siapkan 5.000 lowongan kerja ke Qatar,” ujar Direktur PHK 1 BNP2TKI Naekma, di ruang kerjanya, Jakarta, Kamis (8/11).
Menurut Naekma, 2500 data CTKI ini terhimpun berkat kerjasama dengan lembaga penyedia TKI formal seperti Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI), Asosiasi Pengelas Indonesia (API), Alumni Pekerja Tambang dan Konstruksi (APTK), Kesatuan Pelaut Perikanan Indonesia (KPPI), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Reengineering Cakrawala Resource (RECARE), dan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait lainnya.
“Kami akan terus bekerjasama dengan lembaga penyedia TKI semi skill dan skill untuk mendorong penempatan TKI profesional,” papar Naekma.
Ia menjelaskan, pengumpulan data ketersedian TKI itu dilakukan guna mengantispasi banyaknya permintaan kerja dari mancanegara. Salah satunya yaitu permintaan dari pengguna di Qatar, Timur Tengah untuk jabatan oil and gas, konstruksi, manufaktur sebanyak 5.000 orang. Bahkan Qatar sudah meminta untuk tahap pertama penempatan di bulan November 2012 untuk 76 jabatan di level manager dan 750 orang tenaga helper (TKI semi skill).
BNP2TKI, kata Naekma, sudah memverifikasi pihak peminta di Qatar melalui KBRI setempat. Hasilnya, KBRI mengatakan bahwa pengguna yang meminta 5.000 TKI memang pihak yang bonafid dan bisa diandalkan. Verifikasi pengguna itu dilakukan Naekma sebelum menindaklanjuti permintan dengan pengguna dari Qatar.
“5.000 orang TKI formal yang dipinta itu akan ditempatkan secara bertahap hingga tahun 2020,” paparnya.
Naekma menambahkan, pihak pengguna di Qatar mengharapkan agar BNP2TKI mengawal proses penempatan yang dilakukan oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS). Tujuannya agar TKI yang ditempatkan sesuai dengan permintaan pengguna selain dari sisi cost structure (biaya penempatan) diharapkan tidak terlalu mahal.
“Kami bahkan siap menggandeng lembaga pendana untuk memfasilitasi pinjaman TKI yang akan berangkat ke Qatar,” pungkas Naekma yang murah senyum ini. (zul/toha/ri)